Jumat, 27 November 2015

Lompat Tinggi


Berikut Tahapan dalam melakukan Lompat Tinggi

Awalan
Pada mulanya awalan yang dilakukan oleh Fosbury berbentuk lingkaran/melengkung (kurve) hampir setengah lingkaran. Titik awalan dari depan melingkar kekiri (Fosbury bertumpu dengan kaki kanan).  Cara melakukan awalan sejenis ini (melingkar)  Fosbury mendarat diri pada teori gaya sentrifugal, yaitu suatu benda yang bergerak cepat pada jalur melengkung (melingkar), apabila benda tersebut berhenti mendadak akan terlempar keluar menjauhi titik pusat lingkaran.
Demikian pula pada awalan gaya flop ini, Dengan awalan yang melengkung, setelah bertumpu pihak pelompat akan lebih mudah berputar keluar pad aporos vertical dalam usahanya membelakangi mistar. Namun dalam beberapa segi awalan jenis melingkar ini ada kelemahannya, antara lain :
1) Berlari cepat saat mengambil awalan pada jalur melingkar dengan jari-jari kecil relatif sulit kecil agak sulit dilakukan
2) Keajegan dan ketepatan langkah awal pada setiap lompatan agak sulit di pertahankan.
3) Awalan yang langsung melingkar lebih banyak menuntut tenaga, karena jalur awalan relatif harus panjang.

Itulah sebabnya maka muncul awalan dengan bentuk yang lain, yaitu arahnya tegak lurus atau sedikit serong dari sisi luar, pada tiga langkah terakhir baru berbelok/melengkung kedalam kearah titik tumpu.
Dengan kedua jenis awalan ini kelemahan awalan melingkar dapat dihindari.
Langkah awal pada gaya flop lebih cepat dibanding dengan gaya straddle, karena semakin cepat laju awalan akan mempermudah timbulnya gerak putaran keluar pada poros vertical setelah tumpuan dilakukan.
Banyaknya langkah sekitar 9 sampai 15 langkah tergantung kemantapan dari kemampuan masing-masing pelompat


Dengan kedua jenis awalan ini kelemahan
awalan melingkar dapat dihindari

Tumpuan
Bertumpu dengan kaki yang terjauh dari mistar (kaki laur).
Trik tumpuan berada pada jarak sekitar 60 - 100 cm dari mistar
Saat akan bertumpu berat badan diturunkan dengan cara menekuk kaki tumpu tumpuan sekitar 130 - 160 derajad. Sikap badan relatif tetap tegak (tidak perlu condong kebelakang), agar gerakkan putaran keluar pada poros vertikal tidak mengalami hambatan.
Saat tumpuan, kaki bebas tidak perlu diayun lurus pada lutut paha saja yang diangkat maksimal sehingga pinggul dan agak diputar kearah kaki tumpu (inipun untuk mempermudah timbulnya putaran pada as vertikal).
Saat bertumpu ayunan tangan bisa secara ganda atau dengan cara biasa saja.


Lompat tinggi Gaya Flop saat melewati mistar

Melayang
Saat kaki tumpu lepas dari tanah, badan mulai diputar keluar pada poros vertikal untuk membelakangi mistar, paha kaki bebas (kaki ayun) tetap diangkat setinggi pinggul, tungkai bawah ditekuk rileks pada lutut.
Menjelang melewati mistar, kepala diputar kesamping (Fosbury ke kiri) pandangan keatas mistar, sikap badan mulai membusur keatas agar punggung tidak menyentuh misatar. Saat itu badan berputar pada poros transversal. Kedua lengan rilek kesamping.
Pada titik ketinggian maksimal, perut dan pinggul didorong keatas sehingga badan benar-benar membusur keatas. Saat itu kedudukan mistar berada bibawah punggung/pinggang, kedua paha sejajar dalam posisi lutut ditekuk rilek, kedua tungkai bawah tergantung  vertikal atau agak ditarik kearah pantat. Kedua lengan tangan tetap terentang kesamping. Pandangan bisa kesamping atau kearah perut (dagu ditarik kedada).
Agar tidak menyentuh mistar, pada saat badan mulai meluncur kebawah, kedua kaki/lutut diluruskan keatas (seperti gerakkan pisau lipat). Pandangan kearah kaki dagu ditarik kedada, kedua tangan terentang kesamping.
Pendaratan
Mendarat dengan bagian punggung terlebih dahulu. Kedua kaki tetap terjulur keatas (jangan sekali-kali ditarik kedada). Kedua tangan terentang kesamping.


Teknik Dasar lompat Tinggi Gaya Straddle
1.   Awalan
Awalan harus dilakukan dengan cepat dan menikung dengan langka sekitar 3,5,7,9 langkah. Tujuan dari awalan ini adalah sebagai berikut :
a) Mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan melalui irama awalan
b) Mempersiapkan diri untuk memperoleh sudut lepas landas.
c) Menciptakan arah gerak horizontal diubah ke dalam kecepatan vertical.
2.   Tolakan
Tolakan menggunakan salah satu kaki yang terkuat,apabila tolakannya menggunakan kaki kanan maka awalan dilakukan di sebelah sisi kiri mistar. Tujuan dari melakukan tolakan adalah sebagai berikut :
a)      Mengembangkan kecepatan menolak pada sudut lintasan berat badan yang optimal.
b)      Memperoleh saat – saat untuk memutar yang di perlukan pada tahap melewati mistar
c)      Mengubah arah gerak horizontal menjadi arah vertical.
3.   Sikap Badan di atas Mistar
Sebaiknya sikap badan pada saat di atas mistar telentang dengan kedua kaki tergantung lemas.Usahakan dagu agak ditarik ke dekap dada,serta punggung berada di atas mistar yang merupakan busur yang melenting. Tujuannya adalah sebagai berikut
a)      Membawa bagian tubuh melewati mistar dengan nyaman
b)      Membawa titik berat badan sedikit mungkin dengan mistar tanpa menyentuh atau menjatuhkan
c)      Menciptakan agar pendaratan dengan baik dan selamat
4.  Mendarat
Sikap mendarat adalah sikap jatuh setelah melewati busa,sedangkan cara yang baik dalam melakukan pendaratan adalah sebagai berikut
a)    Jika pendaratan terbuat dari matras,maka posisi jatuh adalah sisi bahu dan punggung terlebih dahulu
b)  Jika pendaratan dilakukan di atas pasir,maka yang mendarat lebih dahulu adalah kaki.Ayun kaki kanan kemudian berguling ke depan ,bertumpu pada pundak bahu kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar