Berikut Tahapan dalam melakukan Lompat Tinggi
Awalan
Awalan
Pada mulanya awalan yang dilakukan oleh
Fosbury berbentuk lingkaran/melengkung (kurve) hampir setengah lingkaran. Titik
awalan dari depan melingkar kekiri (Fosbury bertumpu dengan kaki kanan). Cara melakukan awalan sejenis ini
(melingkar) Fosbury mendarat diri pada
teori gaya sentrifugal, yaitu suatu benda yang bergerak cepat pada jalur
melengkung (melingkar), apabila benda tersebut berhenti mendadak akan terlempar
keluar menjauhi titik pusat lingkaran.
Demikian pula pada awalan gaya flop ini,
Dengan awalan yang melengkung, setelah bertumpu pihak pelompat akan lebih mudah
berputar keluar pad aporos vertical dalam usahanya membelakangi mistar. Namun
dalam beberapa segi awalan jenis melingkar ini ada kelemahannya, antara lain :
1) Berlari cepat saat mengambil awalan pada
jalur melingkar dengan jari-jari kecil relatif sulit kecil agak sulit dilakukan
2) Keajegan dan ketepatan langkah awal pada
setiap lompatan agak sulit di pertahankan.
3) Awalan yang langsung melingkar lebih
banyak menuntut tenaga, karena jalur awalan relatif harus panjang.
Itulah sebabnya maka muncul awalan dengan
bentuk yang lain, yaitu arahnya tegak lurus atau sedikit serong dari sisi luar,
pada tiga langkah terakhir baru berbelok/melengkung kedalam kearah titik tumpu.
Dengan kedua jenis awalan ini kelemahan
awalan melingkar dapat dihindari.
Langkah awal pada gaya flop lebih cepat
dibanding dengan gaya straddle, karena semakin cepat laju awalan akan
mempermudah timbulnya gerak putaran keluar pada poros vertical setelah tumpuan
dilakukan.
Banyaknya langkah sekitar 9 sampai 15
langkah tergantung kemantapan dari kemampuan masing-masing pelompat
Dengan kedua jenis awalan ini kelemahan
awalan melingkar dapat dihindari
Tumpuan
Bertumpu dengan kaki yang terjauh dari
mistar (kaki laur).
Trik tumpuan berada pada jarak sekitar 60 -
100 cm dari mistar
Saat akan bertumpu berat badan diturunkan
dengan cara menekuk kaki tumpu tumpuan sekitar 130 - 160 derajad. Sikap badan
relatif tetap tegak (tidak perlu condong kebelakang), agar gerakkan putaran keluar
pada poros vertikal tidak mengalami hambatan.
Saat tumpuan, kaki bebas tidak perlu diayun
lurus pada lutut paha saja yang diangkat maksimal sehingga pinggul dan agak
diputar kearah kaki tumpu (inipun untuk mempermudah timbulnya putaran pada as
vertikal).
Saat bertumpu ayunan tangan bisa secara
ganda atau dengan cara biasa saja.
Lompat tinggi Gaya Flop saat melewati
mistar
Melayang
Saat kaki tumpu lepas dari tanah, badan
mulai diputar keluar pada poros vertikal untuk membelakangi mistar, paha kaki bebas
(kaki ayun) tetap diangkat setinggi pinggul, tungkai bawah ditekuk rileks pada
lutut.
Menjelang melewati mistar, kepala diputar
kesamping (Fosbury ke kiri) pandangan keatas mistar, sikap badan mulai membusur
keatas agar punggung tidak menyentuh misatar. Saat itu badan berputar pada
poros transversal. Kedua lengan rilek kesamping.
Pada titik ketinggian maksimal, perut dan
pinggul didorong keatas sehingga badan benar-benar membusur keatas. Saat itu
kedudukan mistar berada bibawah punggung/pinggang, kedua paha sejajar dalam
posisi lutut ditekuk rilek, kedua tungkai bawah tergantung vertikal atau agak ditarik kearah pantat.
Kedua lengan tangan tetap terentang kesamping. Pandangan bisa kesamping atau
kearah perut (dagu ditarik kedada).
Agar tidak menyentuh mistar, pada saat
badan mulai meluncur kebawah, kedua kaki/lutut diluruskan keatas (seperti
gerakkan pisau lipat). Pandangan kearah kaki dagu ditarik kedada, kedua tangan
terentang kesamping.
Pendaratan
Mendarat dengan bagian punggung terlebih
dahulu. Kedua kaki tetap terjulur keatas (jangan sekali-kali ditarik kedada).
Kedua tangan terentang kesamping.
Teknik Dasar lompat Tinggi Gaya Straddle
1.
Awalan
Awalan harus dilakukan dengan cepat dan
menikung dengan langka sekitar 3,5,7,9 langkah. Tujuan dari awalan ini adalah
sebagai berikut :
a) Mempersiapkan diri untuk melakukan
tolakan melalui irama awalan
b) Mempersiapkan diri untuk memperoleh
sudut lepas landas.
c) Menciptakan arah gerak horizontal diubah
ke dalam kecepatan vertical.
2.
Tolakan
Tolakan menggunakan salah satu kaki yang
terkuat,apabila tolakannya menggunakan kaki kanan maka awalan dilakukan di
sebelah sisi kiri mistar. Tujuan dari melakukan tolakan adalah sebagai berikut
:
a)
Mengembangkan kecepatan menolak pada sudut lintasan berat badan yang
optimal.
b)
Memperoleh saat – saat untuk memutar yang di perlukan pada tahap
melewati mistar
c)
Mengubah arah gerak horizontal menjadi arah vertical.
3.
Sikap Badan di atas Mistar
Sebaiknya sikap badan pada saat di atas
mistar telentang dengan kedua kaki tergantung lemas.Usahakan dagu agak ditarik
ke dekap dada,serta punggung berada di atas mistar yang merupakan busur yang
melenting. Tujuannya adalah sebagai berikut
a)
Membawa bagian tubuh melewati mistar dengan nyaman
b)
Membawa titik berat badan sedikit mungkin dengan mistar tanpa menyentuh
atau menjatuhkan
c)
Menciptakan agar pendaratan dengan baik dan selamat
4.
Mendarat
Sikap mendarat adalah sikap jatuh setelah
melewati busa,sedangkan cara yang baik dalam melakukan pendaratan adalah
sebagai berikut
a)
Jika pendaratan terbuat dari matras,maka posisi jatuh adalah sisi bahu
dan punggung terlebih dahulu
b)
Jika pendaratan dilakukan di atas pasir,maka yang mendarat lebih dahulu
adalah kaki.Ayun kaki kanan kemudian berguling ke depan ,bertumpu pada pundak
bahu kanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar